Selasa, 24 Mei 2016

HOW TO LOCATION TOURISM Tanjung Puting National Park









nformation :
Aircraft to bases bun
Orangutan
Proboscis
Travel ship

Tanjungb Putting National Park is the site of considerable natural wisala with the extent of 425,000 hectares in him there are many kinds of animals and plants pristine tropical. Animal well-known here by the people of Indonesia are named the orangutan, or red hairy ape. To reach this area is quite easy because it was on serve both land sea and air. From Port to the location is only taken 2-3 hours with klotok atai tourist ship which is designed so that tourists enjoying tourist trip. From the air can get through Jakarta, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Balik Papan, Pontianak with wide-bodied aircraft types Boing, in the Kalimantan region with ATR aircraft. To get to the airport Iskandar bases bun About a 1 hour or 1 hour 10 minutes on the island of Borneo 45 minutes. Flights are served every day. Having arrived at Pangkalan bun service to the tourist port just 15 minutes. From Port travel to the location and takes about 2-3 hours of riding Boat Tour. You can look at www.borneotanjungputing.com.

Senin, 23 Mei 2016

RIWAYAT KERAJAAN KOTAWARINGIN

Sekitar awal abad  ke-16 Kerajaan Banjar yang tadinya merupakan Kerajaan Hindu menjadi Kerajaan Islam dengan dengan rajanya disebut Sultan. Sultan I Kerajaan Banjar yaitu Sultan suriansyah ( Pangeran Samudra yang memerintah tahun 1595 - 1620. Kemudian disusul Sultan Rahmatillah sebagai Raja Banjar yang ke-2 taahun 1620-1642, setelah itu kerajaan Banjar dipimpin seorang Raja bernama Sultan HIdayatullah tahun 1642 - 1658 sebagai raja Banjar yang ke-3 dan kemudian sebagai Raja Banjar yang ke-IV adalah Sultan Musta'anubillah tahun  ( 1658 ) dengan Gelar Penembahan Batuah/Kayu Tangi. Sultan Musta'nubillah mempunyai 5 orang anak yaitu : 1. Pangeran Inayatullah menjadi Raja Banjar yang ke-5, 2. Pangeran Adpati Anum, 3. Pangeran Antasari  4.Pangeran Adipati Antakusuma  5. Putri Ratoe ayu.
Dimulai dari Raja Banjar yang ke-4 inilah ada gagasan untuk mendapatkan daerah baru yang nantinya akan dijadikan sebuah kerajaan. Pemikiran ini di latari belakangi agar  diantara dua anaknya yang sama-sama mempunyai potensi untuk menggantikan kedudukannya sebagai Raja tidak terjadi perselisihan, karena sebagai Sultan/Rja Pangeran Musta'inubillah tidak ingin anaknya menjadi bermusuhan hanya karena merebutkan kursi atau kedudukan raja. Suatu ketika deinatara anak-anaknya yang mempunyai potensi jadi raja atau sultan di ajaknya berdiskusi, anak itu yaitu Pangeran Inayatullah dan Pangeran Adipati antakusuma. Kedua anaknya tentu mau mendengarkan apa yang dibicarakan orang tua nya  yang juga sebagai Raja. Kemudian setelah lama berdiskusi disepakati bahwa untuk mendapatkan wilayah Kerajaan Baru dan yang tentunya pantas dan cocok dilihat dari berbagai macam pertimbangan diserahkan kepada Pangeran Adipati Antakusuma. Sesuai dengan titah ayahnya selaku raja Pangeran Adipati Antakusuma berlayarlah dengan Perahu Layarnya yang tentu saja diikuti oleh para pengawalnya. Dalamn Perjalanaan dari Banjar Masin tentu banyak wilayah yang disinggahi dan yang di lalui antara lain wilayah yang kini Kuala Pembuang, daerah hulu sungai Arut di daerah sungai Arut inilah Pangeran Adpati Antakusuma membuat perjanjian Damai dengan penduduk setempat ( mama arut ) bahwa bila nantinya Pangeran Adipati Antakusuma sudah mendapatkan daerah yang cocok dan tepat dijadikan ibukota kerajaan pihak mama arut selaku penduduk yang sudah ada memberikan dukungan dan mereka dianggap sebagai saudara, bukti perjanjian itu masih ada di kecamatan Arut utara hinggga kini. Dalam perjanan rombongan Pangeran Adipati Antakusuma akhir mendapatkan tempat yang cocok yaitu di Tanjung Batu yang kemudian disebut Kotaringin. Di kotaringin inilah kemudian dibangun pusat Pemerintahan dan termasuk dibangun tempat beribadah umat islam yang pertama yang kemudian di beri nama masjid Kia Gede
Pangeran Adipati Antakusuma setelah menjadi Sultan I kerajaan Kotaringin  tahun 1603-1618 memperisteri Anak seorang Jendral Laut Portugis yang diberi nama Putri Bakorong Isteri yang lain bernama Dayang Ruai  bergelar Putri Saribanun anak dari Demung Silam Kutaringin yang bergelar Kiai Gede.
Dari Perkawinan Pangeran Adpati Antakusuma dengn Putri Bakorong memperoleh keturunan bernama Pangeran Mas Dipati yang kemudian menjadi Raja II Kerajaan Kotaringin dari th 1618-1643  Pangeran Mas Dipati ini kawin dengan Putri Galuh Hasanah Binti Pangeran Adipati Tapasana.
Isteri Raja Kotaringin yang ke-II Pangeran Dipati  yang lain bernama Putri Kancip yang merupakan Cucu Patih Batang Tapin Bini ( kini masuk wilayah Kabupaten lamandau ), Pangeran Adpati antakusuma perkawinan nya dengan Putri Bakorong juga dapat anak Perempuan bernama Putri Gelang ( Rt. Kutaringin ) yasng bersuami Raden Sari Dewa Binti Ratu Bagus Raja Sukadana beranak Bujut Kesduma Matan. Perkawinan Pangeran Adipati Antakusuma Dengan Dayang Ruai memperoleh anak 4 orang yaitu 1. Putri Lanting yang kemudian bersuamikan Sultan Saidullah ( sepupu sekali ) yang mempunyai anak Sultan Tahlillulah Kerajaan Banjar, 2. Puitri Kesduma sari, 3. Pangeran Tjakra Arum, 4.m Pangeran Buana.
( bersambung ).

Minggu, 22 Mei 2016

TOUR TANJUNGB PUTING NATIONAL PARK

Bagi anda yang  berencana untuk berwisata ke Taman Nasional Tanjung Puting, tidak perlu pusing untuk mencari alat transportasi menuju ke Lokasi ini. Tanjung Puting National Park ada di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang ibu kotanya ada di Pangkalan bun. Sejak Ratusan tahun yang lalu pangkalan bun sudah banyak di kenal masyarakat, terutama masyarakat Eropa karena di Pangkalan bun pada abad ke-16 sudah berdiri pemerintahan yang berbentuk kerajaan yaitu Kerajaan kotawaringin yang raja pertamanya bernama Pangeran Adipati Antakusuma putra dari Raja banjar yang ke empat Musta"i Nubillah.
Untuk menuju kota pangkalan bun sebelum ke lokasdi wisata dapat di tempuh dari darat, laut dan Udara. Dari Udara dari dan ke kota Pangkalan bun dilayanai pesawat berbadan lebar khususnya dari Jakarta, Surabaya, semarang menggunakan pesawat Boing dengan Maskap[ai Trigana dan Kalstar di setiap kota tersebut dilayani setiap harinya  2 kali penerbanagn. Sedangkan dari Balik papan banjarmasin, Pontianak di layanai dengan pesawat yang bermuatan 60-90 orang setiap harinya. Penerbangan ditempuh 1 jam atau 1 kam 10 menit.
Dari bandara ke Pelabuhan Kumai di layani dengan Taxi atau disiapkan oleh agen Travel dengan waktu tempuh 15-29 menit menuju Pelabuhan Wisata. Dari pelabuhan Wisata ke Lokasi Wisata dim tempuh dengan kapal wisata 2-2,5 jam. Dalam perjalanan wisatawan sudah menikmati sensasi wisata yang menyenangkan menikmati keindahan flora dan fauna yang menakjubkan.
Biasanya para Turis mananegara menginap  2 - 3 malam, untuk menikmat sensasi alam di tempat wisata pada malam hari. Tungggu apalagi adan berwisata dapat pengalaman juga dapat melepas kelalahnan dari kesibukan pekerjaan.




Sabtu, 14 Mei 2016

Silsilah Kami ( keturunan sultan XII Kerajaan Kotawaringin ) Pangeran Ratu Sukmanegara.

Kerajaan Kotawaringin dipimpin beberapa orang raja,  sejak berdirinya tahun 1618 M yang raja I nya adalah Pangeran Adipati Antakusuma sejumlah  14 Raja /Sultan. Diantaranya Sultan XII yaitu  Pangeran Ratu Sukma Negara yang kemudian menurunkan raja-raja berikuitnya di kerajaan Kotawaringin. Pangeran Ratu Sukma Negara ini adalah anak dari Pangeran Ratu Imanudin Sultan ke-IX yang kawin dengan Ratu Nyai Djaminar ( Ratu Ratnawilis Binti Dambung Raksa Mancanegara ) anak dari Tokoh Dayak seorang Temunngung Dari Laman(kampung) Mandumai sungai Kapuas. Sultan Pangeran Paku Sjukma Negara yang merupakan Sultam ke-XII ini mempunyai isteri Ratu Sori Pakunegara Binti Pangeran Dipati Anta Kesuma ( Gusti Maleh ). Dari Perkawinan tersebut, Pangeran Ratu Sukma Negara ini mendapatka Anak Yaitu :
 I. Pangeran Bagawan Kesuma Alam ( Raja Muda Kotawaringin yang kemudian kawin dengan Gusti Hasanah ( Putri Pangeran Soeryawinata/ Bupati Martapura 1860,  dari perkawinan ini mendapatkan Putra-putri yaitu : 1. Ratu Sori ( Putri Kotawaringin ) kawin dengan Pangeran Indra bin Muhammad
2. Pangeran Iman Adam ( tidak punya isteri ), 3. Putri Banjar Mas ( Ratu Sunding Anum ) kawin dengan Gusti Abdul Samad Martapura, 4. Pangeran Sukma ASlamsyan ( Pangeran Samudra) kawin dengan Ratu Mahkota Putri dari Raden Barangta Districvcheerf Martapura kemudian jadi Sultan XIII Kotawaringin tahun 1913-1939, 5. Putri Karangan Intan ( Ratu Aria Nigrat kawin dengan Pangeran Djayaningrat Kotawaringin, 6 Putri Kencana Ratu Jayaningrat Kawin dengan Pangeran Djayaningrat Kotawaringin, 7. Putri Margasari ( Ratu Surya ) -nenek kami kawin dengan Pangeran Surya Anas ( Kakek kami ), perkawinan antara saudara sepupu satukali ( sama2 cucu dari Sultan ke-XII Pangeran Ratu Sukmanegara, 8. Putri Sembaga Ulan ( tidak Punya Suami ).
II, Anak Sultan ke-XII  Pangeran Ratu Sukma Negara yang kedua adalah Pangeran Kelana Perbuwijaya atau Gst.Moch. Saleh ( yang merupakan Perdipati Kotawaringin beliau ini Kawin dengan Nyai Norisah Binti Kiyai Mas Imam ( 1862) yang merupakan tokoh agama islam waktu itu, yang kemudian mempunyai keturunan antara lain cucu /cicit di mendawai antara lain  H. Nahran (alm), H.Hamdi (alm), H, Harkan (alm), H. Huldi (alm), Anak dari perkawinan Pangeran kelana dengan Nyai Norisjah ini yaitu :
1. Pangeran Surya Anas yang kawin dengan Putri Margasari ( Ratu Surya ), yang merupakan 
    kakek dan nenek kami. Dari perkawinan ini mempunyai anak :
    i. Putri Asjifah Indera Majelis yang kawin Said Abubakar ( Kumain )
    ii. Putri Asripinoor ( tidak bersuami )
    iii. Gst. Mansyur Alam ( tidak beristeri )
    iv. Gst. Mashuri kawin dengan Halimah Bakri
     v. Gst.Mastandarmansyah ( Gusti Doemay ) kawin dengan Raden Roro Karyatun Rd.Soebroto
     vi Gst. Masuril Huda ( Gusti Mashuda kawin dengan Gusti Normasari ( martapura) yang 
         merupakan ayah dan ibu kami
     vii. Putri Maminang ( tidak bersuami )
Adapun Ibu kami Gusti Normasari ( alm ) anak dari Gusti Acmad bin Gusti Abdul ganibin Gusti Kusin ( Kandangan ) yang kawin dengan Gt. Noorbayah binti Pangeran Abdulah binti Pangeran Ischak ( Amuntai )
 Catatan : Sumber dari tulisan Alm, Ayahanda kami Gusti Mashuda yang merupak Buyut dari Sultan Kotawaringin ke-XII Pangeran Ratu Sukmanegara
Silsilah ini untuk mengingatkan sesama keluarga mungkin juga bagi yang diluar keluarga ingin mengetahui.

WISATA PANTAI KUBU